Sumba Integrated Development

September 2023

24 Petani dari Sumba Timur berguru PCI ke Nagakeo

SID dan World Neighbors kirim 24 petani perwakilan 10 kelompok tani dari lima desa di Sumba Timur ke Nagakeo untuk belajar tentang pertanian cerdas iklim (PCI), desa tangguh bencana (Destana), kampung iklim (Proklim), dan pengembangan usaha mikro. Pada kunjungan belajar tersebut, mereka juga menyempatkan diri berdialog dengan Bupati Nagakeo di rumah jabatan Bupati. Selama enam hari, mereka mengobservasi, berdiskusi, dan praktik langsung tentang pertanian cerdas iklim. Termasuk, pengembangan agroforestri, pertanian hortikultura, juga mengunjungi demplot-demplot yang telah dikembangkan oleh YMTM, salah satu LSM lokal di daerah tersebut. Pada akhirnya, pengalaman praktik baik dan kegagalan yang dilakukan dalam pengembangan pertanian cerdas iklim di Nagakeo, akan menjadi pembelajaran untuk pengembangan program yang sama di Sumba Timur. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim merupakan gerakan bersama yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Salah satunya melalui pertanian cerdas iklim yang sementara dikerjakan oleh SID dan World Neigbors, didanai oleh USAID.  

24 Petani dari Sumba Timur berguru PCI ke Nagakeo Read More »

Bakti Sosial Skrining Kesehatan Mata Anak-Anak Usia Dini di Desa Homba Rande dan Ole Ate

Foresight Australia, dokter ahli mata di RS UNHAS (anggota PERDAMI Sulawesi Selatan), dan Sumba Integrated Development (SID) telah melaksanakan bakti sosial skrining kesehatan mata yang sangat bermanfaat bagi anak-anak usia dini di Desa Homba Rande, serta Desa Ole Ate, Sumba Barat Daya. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memberikan perhatian kesehatan mata kepada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Pada tanggal 12 September 2023, lima tim dokter ahli mata dari Foresight dan dokter ahli mata di RS UNHAS berkolaborasi dalam melakukan skrining mata secara menyeluruh. Sehari sebelumnya, pada tanggal 11 September 2023, tim dokter ahli mata telah memberikan pelatihan kepada 14 pendidik PAUD di kedua desa tersebut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar bagi para Pendidik agar mereka dapat melakukan skrining kesehatan mata secara mandiri kepada anak-anak di PAUD mereka. Total sebanyak 245 anak usia dini, dan bahkan beberapa orang dewasa, ikut serta dalam skrining mata ini. Selama proses pemeriksaan, anak-anak dan masyarakat yang mengalami gangguan mata diberikan obat, rekomendasi pengobatan, serta kacamata sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Antusiasme dari anak-anak dan masyarakat sangat terlihat, bahkan jumlah peserta melebihi target yang telah direncanakan. Kepala Desa Homba Rande, dalam tanggapannya, mengungkapkan kebahagiaannya atas kegiatan bakti sosial skrining mata ini yang merupakan yang pertama kali dilakukan di desanya. Dia sangat berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin di waktu mendatang, mengingat Desa Homba Rande berjarak cukup jauh dari pusat layanan kesehatan. Kegiatan ini telah membuka pintu bagi pemeliharaan kesehatan mata bagi anak-anak usia dini dan masyarakat di desa tersebut. Dengan kerjasama yang baik antara Foresight, FK Universitas Hasanudin, dan SID, Sumba Foundation, serta semangat masyarakat desa yang tinggi, bakti sosial skrining mata ini berhasil memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Homba Rande dan Ole Ate. Semoga kegiatan semacam ini akan terus berlanjut di masa depan untuk mendukung kesehatan mata anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah terpencil.

Bakti Sosial Skrining Kesehatan Mata Anak-Anak Usia Dini di Desa Homba Rande dan Ole Ate Read More »

Menelusuri Jejak Perubahan: Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI 2023

Pada tanggal 7-9 September 2023, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Konstitusi, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, mengadakan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan (PEP) Mahkamah Konstitusi (MK). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami pelaksanaan Putusan MK, termasuk pembentukan dan penetapan peraturan undang-undang, regulasi, kebijakan, dan tindakan yang berkaitan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika dan tantangan dalam pelaksanaan Putusan MK serta mengumpulkan data dan informasi terkini mengenai perkembangan pelaksanaan Putusan MK. Acara ini secara resmi dibuka oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Prof. Dr. Anwar Usman, S.H., M.H., di Hotel Alana, Sleman, Yogyakarta. Perwakilan dari Sumba Integrated Development (SID) dan Marungga Foundation juga diundang sebagai peserta aktif, karena sementara mengerjakan program pemenuhan hak Pendidikan dan Hak Sosial bagi masyarakat Penghayat Marapu di Sumba Timur, sebagai bagian dari pelaksanaan putusan MK nomor 97/PUU-XIV/2016. Program yang bernama “Lii Marapu ini di danai oleh Voice Global. https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/97_PUU-XIV_2016.pdf. Di dalam diskusi terfokus, peserta dibagi ke dalam empat kelompok sesuai dengan empat keputusan MK yang dievaluasi, yaitu: Kelompok PEP Putusan MK Nomor 13/PUU-XV/2017 (Pernikahan dengan Teman Sesama Pekerja/Buruh dalam Satu Perusahaan). Kelompok PEP Putusan MK Nomor 97/PUU-XIV/2016 (Kolom Agama dalam KTP). Kelompok PEP Putusan MK Nomor 13/PUU-XVI/2018 (Keterlibatan DPR dalam Pengesahan Perjanjian Internasional). Kelompok PEP Pelaksanaan Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 (Status Keperdataan Anak Luar Pernikahan yang Sah). Setiap kelompok PEP terdiri dari maksimal 30 peserta aktif, yang mencakup narasumber (pemantik), perwakilan pemangku kepentingan terkait dengan putusan tersebut, termasuk akademisi, peneliti, dan praktisi dengan kompetensi yang relevan. Tim MK juga terlibat dalam setiap sesi. Dalam setiap sesi, ada paling banyak terdapat empat narasumber (pemantik diskusi) yang mewakili pemangku kepentingan, akademisi, peneliti, atau praktisi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait dengan pelaksanaan Putusan MK. Diskusi berjalan dengan sangat dinamis karena partisipasi aktif dari seluruh peserta. Tim MK bertugas mencari, menggali, mengidentifikasi, dan mengorganisasi data dan informasi yang diperoleh dari FGD. Hasil dari FGD ini kemudian disusun oleh Tim MK untuk disampaikan kepada Sekretaris Jenderal MK, menjadi masukan bagi Ketua MK, Wakil Ketua MK, dan Hakim Konstitusi. Yang pada akhirnya, Mahkamah Konstitusi akan membuat rekomendasi kepada Pemerintah sebagai pelaksana dari setiap keputusan. Rahayu  

Menelusuri Jejak Perubahan: Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI 2023 Read More »

Sekolah Adat, Sebuah Harapan Baru Pelestarian Budaya Sumba Timur

Badan Pengurus Marapu Desa Kamanggih, Kabupaten Sumba Timur, menyelenggarakan acara peresmian sekolah adat mereka pada tanggal 6 September 2023. Sekolah adat ini merupakan inisiatif dari masyarakat Penghayat Marapu di Desa Kamanggih dengan tujuan utama melestarikan budaya Sumba Timur, yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan moral. Para tokoh adat dan pemimpin agama Marapu di wilayah tersebut telah menyadari pentingnya transfer pengetahuan dari generasi tua ke generasi muda, dan mereka mengakui bahwa ini memerlukan upaya sistematis melalui pendidikan formal dan non-formal. Sekolah adat ini memiliki berbagai kurikulum lokal yang dikembangkan oleh Sumba Integrated Development dan Marungga, antara lain, tarian, menenun, bahasa sastra tradisional (lawiti-luluk), permainan tradisional, kerajinan tangan, dan ritual Marapu. Fasilitator yang membimbing anak-anak di sekolah ini adalah tokoh adat dan tokoh agama yang merupakan penduduk lokal. Kesadaran akan pentingnya transfer pengetahuan dari generasi tua kepada generasi muda mulai tumbuh dalam diri para tokoh adat dan tokoh agama Marapu di wilayah tersebut. Mereka memahami bahwa proses regenerasi budaya kepada anak-anak selain diturunkan sebagai gift dari sang pencipta kepada insan-insan pilihan, tetapi perlu juga upaya sistematis untuk melestarikannya melalui pendidikan formal dan non-formal, salah satunya melalui sekolah adat yang mereka dirikan. Acara peresmian sekolah adat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur KMA, Kemdikbudristek Republik Indonesia, Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (BRIN), Pemerintah Daerah, para tokoh adat dari lima desa, serta masyarakat setempat. Direktur KMA, Pak Syamsul, menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung upaya pemajuan budaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Kamanggih. Kemdikbudristek RI siap bekerjasama untuk mendukung perkembangan positif ini.         Selain meresmikan sekolah adat, Direktur KMA dan staf BRIN juga melakukan diskusi santai dengan tokoh masyarakat dari lima desa yang hadir dalam acara tersebut. Diskusi ini membahas tantangan dan peluang pelaksanaan program pemajuan budaya di Sumba Timur, serta potensi kerjasama yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk melestarikan budaya Sumba Timur. Program pelestarian budaya Sumba Timur merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh SID dan Marungga yang didanai oleh Voice Indonesia. Program yang diberi nama Lii Marapu ini juga berhasil mengadvokasi keluarnya Peraturan Bupati nomor 33 tahun 2023 tentang Layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumba Timur.

Sekolah Adat, Sebuah Harapan Baru Pelestarian Budaya Sumba Timur Read More »