PROFIL LEMBAGA
DIDIRIKAN TAHUN 2010
Sumba Integrated Development adalah lembaga yang bekerja di pulau Sumba. Sejak didirikan pada tahun 2010 hingga saat ini, kami telah menjangkau sedikitnya 43.000 jiwa atau 10.000 keluarga melalui program pemberdayaan masyarakat yang terkategori rentan, terpinggirkan, dan terkucilkan.
Sebagai lembaga yang telah terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor AHU-0003174.AH.01.07 TAHUN 2016, SID telah menjadi salah satu lembaga mitra pembangunan yang berkolaborasi dengan multi-stakeholder, mulai dari pemerintah daerah hingga Kementerian terkait, termasuk kerja sama dengan LSM lokal dan internasional.
SID memiliki pengalaman dalam bidang advokasi kebijakan publik, advokasi sosial, dan advokasi hukum untuk mendukung pemberdayaan dan perlindungan anak, pengembangan pendidikan dan pemenuhan hak sosial masyarakat adat, adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, life skill & entrepreneurship. Termasuk di dalamnya, pengembangan sekolah aman bencana, integrasi pengurangan risiko bencana di satuan PAUD, PAUD HI, dan pengembangan PAUD Ramah Anak dan Inklusi, pendidikan kesehatan reproduksi, HIV & AIDS.
PENGALAMAN KERJA DAN KEMITRAAN
Tahun 2010 hingga 2024, SID dan ChildFund sedang mengembangkan program Perlindungan dan Pengembangan anak dan orang muda dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, pengasuhan, Sekolah Aman Bencana (pengembangan sekolah aman bencana melalui kajian risiko dalam lingkungan sekolah, pembuatan rencana kontijensi hingga simulasi bencana), DRR in ECD (pengembangan kurikulum PAUD yang bermuatan DRR, termasuk Capacity building pengelola dan guru PAUD, serta rehabilitasi fisik sesuai kebutuhan PRB dan inklusi). Program didesain sesuai tahapan hidup anak antara lain, CREATIVE (usia 0-5 tahun), ACTIVE4Furure (Usia 6-14 tahun), ENERGY (Usia 15-24 tahun).
Dalam desain program CREATIVE, SID melakukan advokasi untuk pengembangan kelompok pengasuhan dan Pengembangan anak usia dini holistik integratif. Pada program ACTIVE4Future, SID melakukan advokasi terkait keterlibatan anak dalam proses perencanaan dan oenganggaran desa untuk mendukung Desa Layak anak, Pengembangan Forum anak yang diberi nama Rumah Kreative Anak Sabana, Pendidikan kecakapan Hidup dan literasi keuangan, Pengembangan Sekolah Ramah anak. Sedangkan pada program EGERGY, SID melakukan revitalisasi Karang taruna atau forum orang muda di desa, dan mendorong kegiatan aksi orang muda untuk mengadvokasi isu anak dan orang muda melalui proses musyawarah pembangunan desa. Dalam Program ENERGY, SID dan ChildFund juga mengembangkan kurikulum pelatihan berjenjang untuk orang muda yang berusia 15 hingga 24 tahun diantaranya, Kecakapan hidup (dasar), kesiapan kerja (intermediate) dan Wirausaha (advance). Program wirausaha ini berhasil menciptakan wirausahawan muda dalam bidang pertanian hortikultura, tenun, ternak, dll. SID bekerjasama dengan BPBD Sumba Timur telah membentuk dan melatih relawan bencana yang terdiri dari anggota karang taruna. Pelatihan yang diberikan antara lain, manajemen organisasi, kajian risiko bencana di desa (Kajian ancaman, kerentanan, kapasitas, Kalender musim, peta desa, riwayat bencana, dll.) termasuk menyusun rencana aksi komunitas untuk penaggulangan bencana.
SID dan ChildFund Bekerja di 4 kecamatan di Sumba Timur dan 5 kecamatan di Sumba Barat Daya. Jumlah desa dampingan sebanyak 24 desa dengan 2.000 keluarga dampingan. Advokasi perencanaan dan penganggaran telah meningkatkan dukungan pemerintah desa terhadap penyelenggaraan PAUD, Pengasuhan dan karang taruna melalui pelibatan mereka dalam proses musyawarah perencanaan dan penganggaran desa.
2018 hingga 2021. SID Bekerjasama dengan BarnFonden, YSKK-Solo, dan LPMM-Kupang yang didanai oleh European Union (EU) dalam proyek “Penguatan masyarakat sipil dan akuntabilitas sosial untuk meningkatkan akses pada layanan PAUD yang bermutu dan inklusi di NTT”. Lokasi proyek terletak di Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Barat Daya. Sebuah program advokasi perencanaan dan penganggaran kabupaten dan desa untuk mendukung penyelenggaraan PAUD termasuk didalamnya peningkatan kualitas layanan PAUD melalui serangkaian kegiatan capacity building bagi para stakeholder ditingkat Kabupaten hingga Desa. Proyek ini berhasil meningkatkan dukungan anggaran desa untuk pelaksanaan PAUD di 100% desa dampingan. Meningkatkan dukungan alokasi anggaran pemerintah daerah (APBD) melalui dinas pendidikan dari sekitar 1% pada awal proyek menjadi 4% pada tahun 2020. Meningkatkan dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini melalui pengembangan kewirausahaan sosial. Saat ini ada tujuh komite PAUD yang telah mengembangkan kewirausahaan sosial untuk mendukung operasional PAUD setelah berhasil mengembangkan proposal dan menerima hibah kecil. Melalui skema cascading, proyek ini juga telah berhasil melatih dan menyediakan fasilitator lokal di dua kabupaten dari staf Dinas Pendidikan, jaringan guru TK (Ikatan guru taman kanak-kanak/IGTKI) dan LSM lokal untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas PAUD Ramah Anak. Advokasi program PAUD Ramah Anak telah menjangkau hampir 100% pusat Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Sumba Timur dengan dukungan dana alokasi anggaran pemerintah daerah (APBD).
Tahun 2020, SID mengembangkan program Penguatan ekosistem pendukung PAUD HI di Sumba Timur yang didanai oleh WLF dan Yayasan ADARO Bangun Negeri. Program yang dilaksanakan sejak awal tahun 2019 hingga akhir tahun 2020 ini telah berhasil mendorong kolaboras multi pihak yang terdiri dari unsur Pemerintah daerah, LSM, akademisi dan tokoh masyarakat untuk mengadvokasi lahirnya Peraturan Bupati Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, Pembentukan Gugus Tugas PAUD HI, dan tersusunnnya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) tentang PAUD HI. Termasuk dukungan dana dan teknis dari kementrian Pendidikan kepada 100 lembaga PAUD menjadi PAUD HI di Sumba Timur.
Tahun 2020 hingga Juli 2022. SID mengembangkan program Revitalisasi PAUD HI di Kabupaten Sumba Barat Daya. Program ini berhasil mengadvokasi lahirnya Peraturan Bupati SBD tentang Penyelenggaraan PAUD HI di SBD, SK Gugus Tugas PAUD HI, dan alokasi anggaran untuk mendukung Penyelenggaraan PAUD HI mulai dari tingkat Kabupaten hingga 13 Desa model penerapan PAUD HI. SID juga telah mengembangkan Modul Pengembangan PAUD HI diantaranya Modul Advokasi perencanaan dan penganggaran Daerah dan Desa, Modul Kampanye Perubahan Perilaku Sosial, Modul integrasi Layanan PAUD HI, Modul Pengasuhan dan modul Kurikulum 2013. Advokasi untuk Revitalisasi PAUD HI di Kabupaten SBD juga telah melahirkan fasilitator lokal terlatih yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis PAUD HI serta advokasi perencanaan dan penganggaran di tingkat Kabupaten dan Desa. Program adavokasi untuk Revitalisasi PAUD HI yang dikembangkan di SBD telah menjadi salah satu program model yang diberikan kesempatan untuk berbagi praktik baik oleh Kemenko PMK melalui webinar Nasional yang dilaksanakan pada buan Maret 2022.
SID bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) dalam melaksanakan program reintegrasi berbasis masyarakat, yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian kelompok Pekerja Migran Indonesia (CBR-ASPIRE) di Kabupaten Sumba Barat Daya. Program ini khusus ditujukan bagi para PMI yang telah kembali ke daerah asalnya, terutama mereka yang diberangkatkan secara tidak sesuai prosedur. Program ini dilaksanakan di empat desa migrasi aktif.
Dalam program ini, SID mendukung IOM dalam memberikan pelatihan dan pendampingan teknis untuk berwirausaha. Pelatihan ini mencakup pemilihan dan penentuan jenis usaha, perencanaan bisnis menggunakan model canvas, serta strategi pemasaran. SID juga memberikan pelatihan terkait manajemen keuangan keluarga dan usaha, termasuk kegiatan pemantauan dan bimbingan bagi usaha yang telah berjalan. Melalui program CBD-ASPIRE, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengembangkan wirausaha sosial, seperti peternakan ayam, usaha dagang, dan tenun, meningkat secara signifikan. Mereka juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam menjadi agen perubahan yang mendukung upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Tahun 2020. SID didukung oleh Voice Global, mengembangkan program Revitalisasi aset budaya tradisional Marapu di Sumba Timur melalui pemberdayaan pemuda, lansia dan perempuan. Program ini bertujuan untuk advokasi sosial tentang pelestarian budaya dan telah berhasil mengumpulkan literatur budaya berupa koleksi 26 buku oleh 5 peneliti Sumba (13 belum diterbitkan, 13 sisanya dicetak ulang dengan izin dari penulis). Selain berupa buku, SID juga mengembangkan arsip digital berupa “Arsip Audio Visual Aset Budaya Takbenda Sumba Timur” juga akan menjadi sumber daya utama untuk advokasi dan pengembangan program pendidikan tentang budaya Marapu. Selain itu, versi online arsip ini dibagikan secara luas di Sumba, Indonesia, dan di seluruh dunia (400.000 tampilan per Dec 2021) meningkatkan kesadaran akan budaya tak berwujud yang kaya di Sumba, dan kemungkinan akan memiliki manfaat ekonomi tidak langsung bagi Para musisi dan seniman Sumba dengan mempromosikannya sebagai destinasi wisata budaya yang berkelanjutan.
Tahun 2020 hingga tahun 2023, SID melanjutkan kerjsama dengan Voice Global untuk program Advokasi hak sosial dan pendidikan bagi penghayat Marapu di Sumba Timur yang diberi nama proyek “Li Marapu”. Proyek Li Marapu (The Marapu Way) akan meningkatkan akses layanan sosial dan pendidikan bagi masyarakat adat yang beragama Marapu Sumba di Sumba Timur termasuk anak-anak (15-18 tahun), pemuda (18-30 tahun) dan perempuan melalui pemberdayaan untuk mendorong partisipasi politik. Dampak tersebut akan dicapai dengan meningkatkan fungsi Organisasi Keagamaan Marapu tingkat kabupaten hingga Desa sebagai wadah partisipasi kelompok Penghayat Marapu untuk mengakses layanan sosial dan pendidikan, termasuk keterlibatan mereka dalam proses perencanaan dan penganggaran di tingkat Kabupaten dan desa. Dalam pengerjaan proyek ini, SID berkolaborasi dengan Yayasan Marungga Foundation sebagai mitra implementing, serta Kementrian Pendidikan pada Dirjen Kebudayaan dan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) untuk pengembangan kurikulum Penghayat kepercayaan Marapu. Program ini juga mendorong partisipasi perempuan dan orang muda dari kelompok Penghayat Marapu untuk terlibat dalam kepengurusan Organisasi Penghayat Marapu di Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa, termasuk mengkapasitasi mereka agar mampu terlibat dalam proses politik, terutama dalam proses perencanaan dan penganggaran Kabupaten dan desa.
VISI
Menjadi Lembaga yang positif, kreatif, inspiratif dan transformatif demi mewujudkan pembangunan masyarakat yang inklusi dan berkelanjutan
MISI
Menggalang Sumberdaya dengan cara menggali dan menghidupkan nilai – nilai luhur kehidupan bermasyarakat sebagai dasar pengelolaan sumber daya/potensi yang tersedia demi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan
Mewujudkan tatakelola organisasi yang akuntabel dan memiliki daya saing dalam bidang community development & empowerment
Menginisiasi kolaborasi pentahelix demi terwujudnya pemenuhan hak-hak sipil masyarakat yang inklusi
NILAI
Sumba Integrated Development senantiasa mengacu pada nilai –nilai yang diakui sebagai nilai universal dalam diri setiap orang tanpa membedakan suku, agama, golongan, jenis kelamin dan lain- lain dengan mengedepankan Kasih, Demokrasi, Penghargaan, Kejujuran, Kerjasama dan Tanggung Jawab
VISI
Menjadi Lembaga yang positif, kreatif, inspiratif dan transformatif demi mewujudkan pembangunan masyarakat yang inklusi dan berkelanjutan
MISI
Menggalang Sumberdaya dengan cara menggali dan menghidupkan nilai – nilai luhur kehidupan bermasyarakat sebagai dasar pengelolaan sumber daya/potensi yang tersedia demi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan
Mewujudkan tatakelola organisasi yang akuntabel dan memiliki daya saing dalam bidang community development & empowerment
Menginisiasi kolaborasi pentahelix demi terwujudnya pemenuhan hak-hak sipil masyarakat yang inklusi
NILAI
Sumba Integrated Development senantiasa mengacu pada nilai –nilai yang diakui sebagai nilai universal dalam diri setiap orang tanpa membedakan suku, agama, golongan, jenis kelamin dan lain- lain dengan mengedepankan Kasih, Demokrasi, Penghargaan, Kejujuran, Kerjasama dan Tanggung Jawab