Sumba Integrated Development

November 2024

Ekohumanisme Generasi Z

“Kita tanam pohon sekarang, jangan harap hasil saat ini, tapi ini untuk menjaga sumber air bagi masa depan anak cucu kita.” Ucapan ini terdengar sayup di antara bunyi mesin pelubang tanah dan hantaman linggis pada bukit cadas di Desa Praihamboli, Sumba Timur. Sekelompok anak muda terlihat sedang menggali lubang untuk menanam pohon di dekat sumber mata air kecil di desa mereka. Aksi ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian sumber air desa yang jumlahnya sangat terbatas. Penanaman pohon ini adalah salah satu inisiatif yang dirancang oleh anggota karang taruna sebagai langkah adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Semakin meningkatnya suhu bumi, yang berpengaruh signifikan terhadap menurunnya ketersediaan air bersih termasuk di wilayah Sumba Timur, telah memotivasi mereka untuk bertindak. Agar bibit pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, mereka menerapkan teknik irigasi tetes sederhana. Teknik ini menggunakan botol bekas air mineral yang ditanam di sekitar pohon, dilubangi untuk mengalirkan air secara perlahan. Volume air yang keluar diatur melalui pengencangan tutup botol. Kegiatan ini didukung oleh SID dan ChildFund International in Indonesia melalui program Youth Agency, yang bertujuan mendorong peran aktif anak muda dalam menghadapi isu perubahan iklim.

Ekohumanisme Generasi Z Read More »

Pengurus PATBM Ikuti Pelatihan Pengembangan Mekanisme Pelaporan Dan Rujukan

Pengurus Kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari tiga desa, yaitu Mbatakapidu, Tandula Jangga, dan Ndapayami, baru saja mengikuti pelatihan penting tentang pengembangan mekanisme pelaporan dan rujukan isu perlindungan anak. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem perlindungan anak di tingkat komunitas. Mama Ayu, Ketua PATBM Desa Mbatakapidu, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap pelatihan ini. Ia menyebut pengalaman kali ini sangat berbeda dari pelatihan sebelumnya. “Pelatihan kali ini sangat jelas menerangkan langkah-langkah yang harus dilakukan. Kami jadi lebih paham bagaimana mendampingi anak korban kekerasan dengan benar,” ujarnya. Pelatihan ini difasilitasi oleh SID bekerja sama dengan ChildFund International in Indonesia, yang sementara memfasilitasi pembentukan kelompok PATBM di berbagai desa dampingan. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani laporan kasus kekerasan anak, membuat rujukan yang tepat, mendampingi proses hukum dan pemulihan korban, hingga memastikan pemantauan serta evaluasi yang berkesinambungan. Selain itu, pelatih yang terdiri dari dua staf SID juga membagikan pengetahuan tentang dasar-dasar perlindungan anak dan konsep kesetaraan gender. Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan pengurus PATBM agar lebih siap menghadapi tantangan perlindungan anak, sekaligus memperkuat sistem perlindungan di tingkat komunitas. Dengan pendekatan yang komprehensif, setiap anak di desa dampingan diharapkan dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Pengurus PATBM Ikuti Pelatihan Pengembangan Mekanisme Pelaporan Dan Rujukan Read More »

Peran Anak Muda Dalam Pengurangan Risiko Bencana

“Saya sangat gembira karena para pemuda di desa ini dilibatkan dalam penilaian ketangguhan desa.” ujar Wati dengan sangat antusias. Ia merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). Aula kantor Desa Praihamboli menjadi tempat berlangsungnya pelatihan PKD yang diikuti oleh lima anggota pemerintah desa dan tiga puluh anggota karang taruna. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama hari tersebut, para peserta mendapat penjelasan teknis mengenai PKD, pengumpulan data, serta cara input data ke dalam sistem Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka juga langsung diterjunkan untuk melakukan pengumpulan data lapangan di wilayah desa Praihamboli. Kepala Desa Praihamboli, Maria Kalita Mboru, mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik karena membantu pemerintah desa memahami proses PKD, khususnya komponen-komponen yang dibutuhkan untuk memperkuat ketangguhan desa dalam menghadapi bencana. Pada kesempatan ini, peserta sepakat mengembangkan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim seperti pembuatan perangkap air hujan, penanaman tanaman umur panjang, pemagaran, dan lainnya. Desa Praihamboli merupakan salah satu desa yang ditargetkan akan menjadi  desa tangguh bencana (Destana) kategori tangguh utama. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah desa akan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten, pihak swasta, dan masyarakat desa untuk menjawab indikator-indikator yang dipersyaratkan dalam PKD. Tentang Program Ini, SID dan ChildFund International in Indonesia mendukung keterlibatan orang muda dalam proses pembangunan desa, antara lain melalui aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk pengurangan risiko bencana, pembentukan desa tangguh bencana, dan advokasi kebijakan publik.

Peran Anak Muda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Read More »

MATA RAMMU, Membangun Anak usia Dini Tangguh melalui Rancang Ajar, Manajemen Bermutu, dan Pengelolaan Sumber Daya

Penyelenggaraan layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas di daerah-daerah tertinggal memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi berkualitas di masa depan. Anak usia dini, terutama pada usia 0–6 tahun, berada dalam fase perkembangan emas yang berperan besar dalam membentuk kecerdasan, karakter, serta kemampuan sosial mereka di masa mendatang. Apabila layanan PAUD berkualitas diberikan sejak dini, anak-anak di daerah tertinggal akan memiliki peluang yang lebih baik untuk mengembangkan potensi secara maksimal, sehingga mampu mengatasi keterbatasan lingkungan serta kesenjangan akses terhadap pendidikan. Dr. Maria Montessori, seorang pelopor pendidikan anak usia dini, berpendapat bahwa anak-anak pada usia dini memiliki apa yang disebut sebagai “pikiran menyerap” atau absorbent mind. Pada tahap ini, mereka menyerap informasi dari lingkungan sekitar secara cepat dan alami. Oleh karena itu, lingkungan yang aman, mendukung, dan kaya stimulasi menjadi sangat penting bagi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka. Fasilitas PAUD yang berkualitas, tenaga pengajar yang terlatih, serta program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak dapat mewujudkan lingkungan yang demikian. Di daerah-daerah tertinggal, akses terhadap layanan PAUD yang berkualitas seringkali terkendala oleh terbatasnya infrastruktur, kurangnya tenaga pengajar, dan minimnya sumber daya. Namun, jika upaya bersama dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memperkuat layanan PAUD dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang relevan, dampaknya akan sangat signifikan dalam mengurangi kesenjangan pendidikan. Sebagai bentuk dukungan, SID bekerja sama dengan Yayasan William & Lily serta Adaro Foundation untuk membantu pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat 15 PAUD dan 8 Posyandu sebagai model penerapan kurikulum 2013 atau kurikulum Merdeka, serta penyelenggaraan pengasuhan yang baik di kedua institusi tersebut. Program yang direncanakan selama 14 bulan ini diluncurkan pada tanggal 24 Oktober 2024, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan pengembangan anak usia dini di Kabupaten Sumba Barat Daya. Kolaborasi yang solid menjadi salah satu komitmen yang disepakati oleh para peserta untuk mewujudkan impian bersama, yaitu menghasilkan generasi emas Kabupaten Sumba Barat Daya yang sehat, cerdas, ceria, terlindungi dan berakhlak mulia.

MATA RAMMU, Membangun Anak usia Dini Tangguh melalui Rancang Ajar, Manajemen Bermutu, dan Pengelolaan Sumber Daya Read More »