“Saya sangat gembira karena para pemuda di desa ini dilibatkan dalam penilaian ketangguhan desa.” ujar Wati dengan sangat antusias. Ia merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD).
Aula kantor Desa Praihamboli menjadi tempat berlangsungnya pelatihan PKD yang diikuti oleh lima anggota pemerintah desa dan tiga puluh anggota karang taruna. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama hari tersebut, para peserta mendapat penjelasan teknis mengenai PKD, pengumpulan data, serta cara input data ke dalam sistem Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka juga langsung diterjunkan untuk melakukan pengumpulan data lapangan di wilayah desa Praihamboli.
Kepala Desa Praihamboli, Maria Kalita Mboru, mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik karena membantu pemerintah desa memahami proses PKD, khususnya komponen-komponen yang dibutuhkan untuk memperkuat ketangguhan desa dalam menghadapi bencana.
Pada kesempatan ini, peserta sepakat mengembangkan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim seperti pembuatan perangkap air hujan, penanaman tanaman umur panjang, pemagaran, dan lainnya.
Desa Praihamboli merupakan salah satu desa yang ditargetkan akan menjadi desa tangguh bencana (Destana) kategori tangguh utama. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah desa akan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten, pihak swasta, dan masyarakat desa untuk menjawab indikator-indikator yang dipersyaratkan dalam PKD.
Tentang Program Ini,
SID dan ChildFund International in Indonesia mendukung keterlibatan orang muda dalam proses pembangunan desa, antara lain melalui aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk pengurangan risiko bencana, pembentukan desa tangguh bencana, dan advokasi kebijakan publik.