Sumba Integrated Development

sidsumba

Ekohumanisme Generasi Z

“Kita tanam pohon sekarang, jangan harap hasil saat ini, tapi ini untuk menjaga sumber air bagi masa depan anak cucu kita.” Ucapan ini terdengar sayup di antara bunyi mesin pelubang tanah dan hantaman linggis pada bukit cadas di Desa Praihamboli, Sumba Timur. Sekelompok anak muda terlihat sedang menggali lubang untuk menanam pohon di dekat sumber mata air kecil di desa mereka. Aksi ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian sumber air desa yang jumlahnya sangat terbatas. Penanaman pohon ini adalah salah satu inisiatif yang dirancang oleh anggota karang taruna sebagai langkah adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Semakin meningkatnya suhu bumi, yang berpengaruh signifikan terhadap menurunnya ketersediaan air bersih termasuk di wilayah Sumba Timur, telah memotivasi mereka untuk bertindak. Agar bibit pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, mereka menerapkan teknik irigasi tetes sederhana. Teknik ini menggunakan botol bekas air mineral yang ditanam di sekitar pohon, dilubangi untuk mengalirkan air secara perlahan. Volume air yang keluar diatur melalui pengencangan tutup botol. Kegiatan ini didukung oleh SID dan ChildFund International in Indonesia melalui program Youth Agency, yang bertujuan mendorong peran aktif anak muda dalam menghadapi isu perubahan iklim.

Ekohumanisme Generasi Z Read More Β»

Pengurus PATBM Ikuti Pelatihan Pengembangan Mekanisme Pelaporan Dan Rujukan

Pengurus Kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari tiga desa, yaitu Mbatakapidu, Tandula Jangga, dan Ndapayami, baru saja mengikuti pelatihan penting tentang pengembangan mekanisme pelaporan dan rujukan isu perlindungan anak. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem perlindungan anak di tingkat komunitas. Mama Ayu, Ketua PATBM Desa Mbatakapidu, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap pelatihan ini. Ia menyebut pengalaman kali ini sangat berbeda dari pelatihan sebelumnya. “Pelatihan kali ini sangat jelas menerangkan langkah-langkah yang harus dilakukan. Kami jadi lebih paham bagaimana mendampingi anak korban kekerasan dengan benar,” ujarnya. Pelatihan ini difasilitasi oleh SID bekerja sama dengan ChildFund International in Indonesia, yang sementara memfasilitasi pembentukan kelompok PATBM di berbagai desa dampingan. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani laporan kasus kekerasan anak, membuat rujukan yang tepat, mendampingi proses hukum dan pemulihan korban, hingga memastikan pemantauan serta evaluasi yang berkesinambungan. Selain itu, pelatih yang terdiri dari dua staf SID juga membagikan pengetahuan tentang dasar-dasar perlindungan anak dan konsep kesetaraan gender. Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan pengurus PATBM agar lebih siap menghadapi tantangan perlindungan anak, sekaligus memperkuat sistem perlindungan di tingkat komunitas. Dengan pendekatan yang komprehensif, setiap anak di desa dampingan diharapkan dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Pengurus PATBM Ikuti Pelatihan Pengembangan Mekanisme Pelaporan Dan Rujukan Read More Β»

Peran Anak Muda Dalam Pengurangan Risiko Bencana

“Saya sangat gembira karena para pemuda di desa ini dilibatkan dalam penilaian ketangguhan desa.” ujar Wati dengan sangat antusias. Ia merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). Aula kantor Desa Praihamboli menjadi tempat berlangsungnya pelatihan PKD yang diikuti oleh lima anggota pemerintah desa dan tiga puluh anggota karang taruna. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama hari tersebut, para peserta mendapat penjelasan teknis mengenai PKD, pengumpulan data, serta cara input data ke dalam sistem Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka juga langsung diterjunkan untuk melakukan pengumpulan data lapangan di wilayah desa Praihamboli. Kepala Desa Praihamboli, Maria Kalita Mboru, mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik karena membantu pemerintah desa memahami proses PKD, khususnya komponen-komponen yang dibutuhkan untuk memperkuat ketangguhan desa dalam menghadapi bencana. Pada kesempatan ini, peserta sepakat mengembangkan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim seperti pembuatan perangkap air hujan, penanaman tanaman umur panjang, pemagaran, dan lainnya. Desa Praihamboli merupakan salah satu desa yang ditargetkan akan menjadiΒ  desa tangguh bencana (Destana) kategori tangguh utama. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah desa akan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten, pihak swasta, dan masyarakat desa untuk menjawab indikator-indikator yang dipersyaratkan dalam PKD. Tentang Program Ini, SID dan ChildFund International in Indonesia mendukung keterlibatan orang muda dalam proses pembangunan desa, antara lain melalui aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk pengurangan risiko bencana, pembentukan desa tangguh bencana, dan advokasi kebijakan publik.

Peran Anak Muda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Read More Β»

MATA RAMMU, Membangun Anak usia Dini Tangguh melalui Rancang Ajar, Manajemen Bermutu, dan Pengelolaan Sumber Daya

Penyelenggaraan layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas di daerah-daerah tertinggal memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi berkualitas di masa depan. Anak usia dini, terutama pada usia 0–6 tahun, berada dalam fase perkembangan emas yang berperan besar dalam membentuk kecerdasan, karakter, serta kemampuan sosial mereka di masa mendatang. Apabila layanan PAUD berkualitas diberikan sejak dini, anak-anak di daerah tertinggal akan memiliki peluang yang lebih baik untuk mengembangkan potensi secara maksimal, sehingga mampu mengatasi keterbatasan lingkungan serta kesenjangan akses terhadap pendidikan. Dr. Maria Montessori, seorang pelopor pendidikan anak usia dini, berpendapat bahwa anak-anak pada usia dini memiliki apa yang disebut sebagai “pikiran menyerap” atau absorbent mind. Pada tahap ini, mereka menyerap informasi dari lingkungan sekitar secara cepat dan alami. Oleh karena itu, lingkungan yang aman, mendukung, dan kaya stimulasi menjadi sangat penting bagi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka. Fasilitas PAUD yang berkualitas, tenaga pengajar yang terlatih, serta program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak dapat mewujudkan lingkungan yang demikian. Di daerah-daerah tertinggal, akses terhadap layanan PAUD yang berkualitas seringkali terkendala oleh terbatasnya infrastruktur, kurangnya tenaga pengajar, dan minimnya sumber daya. Namun, jika upaya bersama dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memperkuat layanan PAUD dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang relevan, dampaknya akan sangat signifikan dalam mengurangi kesenjangan pendidikan. Sebagai bentuk dukungan, SID bekerja sama dengan Yayasan William & Lily serta Adaro Foundation untuk membantu pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat 15 PAUD dan 8 Posyandu sebagai model penerapan kurikulum 2013 atau kurikulum Merdeka, serta penyelenggaraan pengasuhan yang baik di kedua institusi tersebut. Program yang direncanakan selama 14 bulan ini diluncurkan pada tanggal 24 Oktober 2024, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan pengembangan anak usia dini di Kabupaten Sumba Barat Daya. Kolaborasi yang solid menjadi salah satu komitmen yang disepakati oleh para peserta untuk mewujudkan impian bersama, yaitu menghasilkan generasi emas Kabupaten Sumba Barat Daya yang sehat, cerdas, ceria, terlindungi dan berakhlak mulia.

MATA RAMMU, Membangun Anak usia Dini Tangguh melalui Rancang Ajar, Manajemen Bermutu, dan Pengelolaan Sumber Daya Read More Β»

Kesehatan Generasi Muda Melalui Program Kesehatan Remaja Berbasis Sekolah

SID bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Sumba Timur, melaksanakan sosialisasi program kesehatan remaja berbasis sekolah kepada Pendidik dari empat sekolah yang akan menjadi model. Turut hadir, Kepala Dinas PPO dan pengawas pendamping SMAN 1 Nggaha Ori Angu. Mulai tahun 2024, SID dan ChildFund International in Indonesia akan mendukung implementasi program kesehatan remaja berbasis sekolah di wilayah dampingan. Nah, kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal untuk membangun pemahaman dan komitmen bersama antara SID, Dinas PPO, serta sekolah sasaran program. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐩𝐫𝐨𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐀𝐞𝐬𝐞𝐑𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 π›πžπ«π›πšπ¬π’π¬ 𝐬𝐞𝐀𝐨π₯𝐚𝐑 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐒𝐧𝐠 𝐝𝐒π₯𝐚𝐀𝐬𝐚𝐧𝐚𝐀𝐚𝐧? π‘·π’†π’π’„π’†π’ˆπ’‚π’‰π’‚π’ π‘«π’Šπ’π’Š. Edukasi kesehatan di sekolah dapat membantu remaja memahami pentingnya pola hidup sehat sejak dini, yang berpotensi mencegah penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung di kemudian hari. π‘·π’†π’“π’Œπ’†π’Žπ’ƒπ’‚π’π’ˆπ’‚π’ π‘²π’π’ˆπ’π’Šπ’•π’Šπ’‡ 𝒅𝒂𝒏 π‘¬π’Žπ’π’”π’Šπ’π’π’‚π’. Remaja yang sehat secara fisik dan mental lebih mampu berkonsentrasi dan berprestasi di sekolah, yang berdampak pada kesuksesan akademis dan karir di masa depan. π‘·π’†π’Žπ’ƒπ’†π’π’•π’–π’Œπ’‚π’ π‘²π’†π’ƒπ’Šπ’‚π’”π’‚π’‚π’ π‘Ίπ’†π’–π’Žπ’–π’“ π‘―π’Šπ’…π’–π’‘. Masa remaja adalah waktu penting untuk mengembangkan kebiasaan yang akan bertahan seumur hidup. Edukasi kesehatan di sekolah memberikan panduan dan motivasi untuk mengadopsi kebiasaan sehat. 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑴𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍. Program yang mencakup kesehatan mental dapat membantu remaja mengatasi stres, depresi, dan kecemasan yang sering terjadi selama masa ini, serta mengurangi risiko perilaku berbahaya. 𝐃𝐫. 𝐀𝐧𝐭𝐑𝐨𝐧𝐲 𝐁𝐒𝐠π₯𝐚𝐧, seorang ahli dalam kesehatan remaja dan psikologi perkembangan, menuturkan: “π‘†π‘β„Žπ‘œπ‘œπ‘™π‘  π‘π‘™π‘Žπ‘¦ π‘Ž π‘˜π‘’π‘¦ π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’ 𝑖𝑛 π‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘œπ‘‘π‘–π‘›π‘” π‘Žπ‘‘π‘œπ‘™π‘’π‘ π‘π‘’π‘›π‘‘ 𝑀𝑒𝑙𝑙-𝑏𝑒𝑖𝑛𝑔. 𝐡𝑦 π‘Žπ‘‘π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘‘β„Ž π‘β„Žπ‘¦π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘šπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘™ β„Žπ‘’π‘Žπ‘™π‘‘β„Ž, π‘ π‘β„Žπ‘œπ‘œπ‘™-π‘π‘Žπ‘ π‘’π‘‘ π‘π‘Ÿπ‘œπ‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘  π‘π‘Žπ‘› π‘ π‘–π‘”π‘›π‘–π‘“π‘–π‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘™π‘¦ π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘π‘’ π‘‘β„Žπ‘’ π‘Ÿπ‘–π‘ π‘˜ π‘œπ‘“ π‘›π‘’π‘”π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ π‘œπ‘’π‘‘π‘π‘œπ‘šπ‘’π‘  π‘ π‘’π‘β„Ž π‘Žπ‘  π‘ π‘’π‘π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘π‘’ π‘Žπ‘π‘’π‘ π‘’ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘šπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘™ β„Žπ‘’π‘Žπ‘™π‘‘β„Ž π‘‘π‘–π‘ π‘œπ‘Ÿπ‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ .”

Kesehatan Generasi Muda Melalui Program Kesehatan Remaja Berbasis Sekolah Read More Β»

“Qwarterly Meeting” Bertabur Aktor Inspiratif Penggerak Perubahan

Lima staf SID menghadiri qwarterly meeting ChildFund International in Indonesia dan lima lembaga mitra di NTT, guna membahas implementasi program pada kuartal pertama periode Juli hingga September 2024. Kegiatan kali ini bertempat di Sika, Maumere. Pertemuan ini juga melibatkan perwakilan pemerintah daerah termasuk di dalamnya BAPPEDA dan Dinas sosial provinsi NTT, serta kabupaten yang menjadi lokasi program. Pada kesempatan kali ini, ChildFund memberikan penghargaan kepada 41 orang tokoh inspiratif penggerak perubahan. Mereka berasal dari berbagai unsur masyarakat antara lain, fasilitator pengasuhan, pemerhati lingkungan hidup, paralegal perlindungan anak, wirausahawan orang muda, pemimpin muda, dan lainnya. Tentang ChildFund ChildFund International merupakan lembaga pembangunan global berfokus anak yang bekerja di 23 negara untuk menghubungkan anak-anak dengan orang-orang, sumber daya, dan lembaga yang mereka butuhkan untuk tumbuh sehat, terdidik, terampil, dan aman, di rumah, sekolah dan ranah daring. ChildFund International di Indonesia bermitra dengan 14 lembaga pemerhati anak dan beragam pemangku kepentingan untuk mempromosikan perubahan sosial yang berkelanjutan. Pada tahun fiskal 2023 dan 2024, ChildFund International di Indonesia secara langsung telah menjangkau lebih dari 2,5 juta anak dan keluarga di 8 provinsi melalui program dan layanannya.

“Qwarterly Meeting” Bertabur Aktor Inspiratif Penggerak Perubahan Read More Β»

Menjangkau 5 Juta Anak Dalam 5 Tahun

ChildFund International in Indonesia bersama 14 Lembaga Mitra menetapkan target untuk menjangkau 5 juta anak Indonesia dalam 5 tahun melalui program pemberdayaan dan perlindungan anak. Dengan lebih dari 2,5 juta anak terjangkau hingga 2024, kolaborasi ini semakin optimis bahwa target tersebut akan tercapai. Untuk menuhi sisa target tersebut, ChildFund memfasilitasi 14 mitra kerjanya dalam menyusun rencana kerja tahunan yang telah dilaksanakan pada 29 April hingga 2 Mei 2024. Program Health, Learning, Livelihood, Protection, dan Climate Action akan dikerjakan selama 2 tahun ke depan, dengan fokus pada anak dan orang muda berusia 0 hingga 24 tahun. Dalam kemitraan ini, SID akan mengembangkan program-program tersebut di 13 desa di Sumba Timur. Perencanaan tahunan ini sekaligus menjadi wadah pembelajaran bersama tentang praktik-praktik baik yang telah dilakukan di seluruh wilayah kerja ChildFund dan Mitra, tidak terkecuali tantangan, dan peluang yang ditemukan selama kurang lebih 3 tahun terakhir fase pertama program. Belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut, berbagai strategi telah dirancang untuk meningkatkan mutu program yang akan dilaksanakan selama 2 tahun ke depan agar semakin berdampak bagi tumbuh-kembang anak.

Menjangkau 5 Juta Anak Dalam 5 Tahun Read More Β»

Pengasuhan Untuk Mendukung Desa Bebas Stunting

SID bekerjasama dengan Tanoto Foundation, didukung oleh Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sementara mendukung pengembangan pemodelan desa bebas stunting (desa Besti) di Kabupaten Sumba Timur. Desa yang terpilih menjadi desa model adalah desa Patawang, di kecamatan Umalulu. Dalam program ini, SID dan Tanoto Foundation memulainya dengan melatih 25 kader posyandu yang dipersiapkan menjadi fasilitator pengasuhan rumah anak sigap. Program pengasuhan yang dijalankan akan melibatkan orang tua Anak Usia Dini dengan pengelompokan peserta berdasarkan usia anak, yaitu kelas pengasuhan 0-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan 24 sampai 36 bulan. Pelatihan dasar pengasuhan ini dilaksanakan selama delapan hari. Β  Β  Β  Β  Β  Β  “Kami baru tahu bahwa di dalam ASI ada protein dan lemak yang sangat baik untuk bayi,” kata rambu Yuli, koordinator posyandu Retinimbu. Melalui pelatihan tersebut, lima posyandu di desa Patawang, masing-masing telah memiliki struktur pelaksana kegiatan pengasuhan dengan empat fasilitator, ditambah satu orang sebagai koordinator rumah anak sigap.

Pengasuhan Untuk Mendukung Desa Bebas Stunting Read More Β»

Berbagi Praktik Baik Program Li Marapu Dalam Event Nasional Linking and learning

Sebagai bagaian dari upaya mempromosikan praktik baik tentang program Li Marapu kepada sesama lembaga permerhati isu inklusi dan partisipasi masyarakat sipil di Indonesia, Sumba Integrated Development (SID) telah mengirimkan satu staf dan satu penyuluh pendidikan Marapu untuk mengikuti kegiatan Linking and Learning yang diadakan oleh Pamflet Generasi, mitra Voice Indonesia. Acara ini berlangsung di Denpasar, Bali, selama empat hari mulai dari tanggal 26 hingga 29 Februari. Linking and Learning, sebuah program hibah inovatif oleh VOICE Global, bertujuan untuk mendukung akses pemangku hak terhadap sumber daya produktif, layanan sosial, dan juga untuk mendorong partisipasi politik masyarakat sipil di Indonesia. Sejak dimulainya program ini pada tahun 2018, telah terbentuk jaringan Indonesia Inklusi yang memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar-penerima hibah. Program Voice memfokuskan pada lima kelompok sasaran utama, termasuk orang dengan disabilitas, perempuan yang mengalami eksploitasi dan kekerasan, kelompok rentan berdasarkan usia, kelompok adat dan etnis minoritas, serta minoritas gender dan seksualitas. Pertemuan ini, yang bertema “Merawat Indonesia Inklusi,” memiliki beberapa tujuan penting. Salah satunya adalah mempertemukan pemangku kepentingan dan mitra dalam Pertemuan Stakeholder Linking and Learning 2024, serta mendorong pembentukan forum Community of Stakeholders (CoS). Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menghubungkan para mitra Voice agar dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai pelibatan pemangku kepentingan. Sebanyak 70 peserta dari 30 lembaga penerima hibah turut serta dalam kegiatan ini. Salah satu momen menarik adalah kesempatan bagi lembaga penerima hibah untuk berbagi pengalaman terkait program yang mereka jalankan. Contohnya, Perhimpunan Jiwa Sehat membagikan tentang Art Therapy dan Writing Therapy, sementara IPROTECTNOW membahas Kesejahteraan Perempuan Pembela HAM (PPHAM). Tak ketinggalan, lembaga lain seperti ERAT Yogyakarta dan Sanggar Seroja juga memberikan wawasan yang berharga tentang topik-topik yang relevan. Pada kesempatan ini, Sumba Integrated Development diwakili oleh Ibu Kahi Ata Minya, seorang penerima manfaat dan penyuluh Penghayat Marapu, berbagi pengalaman tentang layanan pendidikan penghayat Marapu di Kabupaten Sumba Timur. Ini merupakan momen berharga untuk belajar dan memperluas wawasan tentang keragaman budaya dan upaya inklusi di Indonesia. Β 

Berbagi Praktik Baik Program Li Marapu Dalam Event Nasional Linking and learning Read More Β»

Pengembangan Agroforestri dan Konservasi Mata Air Untuk Atasi Krisis Iklim

Dunia kini dihadapkan pada krisis iklim yang memicu serangkaian bencana terkait cuaca ekstrem di berbagai tempat. Sumba Timur pun tak luput dari dampaknya, terutama bagi masyarakat petani yang mengandalkan mata pencaharian dari pertanian. Selama lima tahun terakhir, mereka mengalami gagal tanam dan gagal panen karena cuaca ekstrem akibat El-nino dan La-nina, serta serangan hama yang menghancurkan tanaman. Situasi ini merusak ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih. Untuk membantu masyarakt di daerah pedesaan yang rentan tersebut, SID dan World Neighbors bekerjasama untuk meningkatkan ketahanan dan ketangguhan masyarakat. Melalui program “INCIDENT”, masyarakat di 5 desa dilibatkan dalam praktik pertanian cerdas iklim dan konservasi sumber daya alam. Pada Februari 2024, SID menyediakan 40.000 anakan pohon untuk 5 desa di Sumba Timur. Tujuannya adalah mendukung pengembangan lahan agroforestri dengan 30.000 pohon, termasuk berbagai jenis seperti gamalina, jati super, mahoni, jambu mente, dan mangga. Sedangkan 10.000 pohon lainnya diperuntukkan untuk konservasi mata air. Upaya penanaman pohon ini tidak hanya mengurangi risiko bencana akibat krisis iklim, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang, sambil mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) melalui penyerapan karbon di hutan dan lahan.

Pengembangan Agroforestri dan Konservasi Mata Air Untuk Atasi Krisis Iklim Read More Β»