Kali ini kami mengajak teman-teman untuk berkenalan dengan seorang anak muda dari desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, kabupaten SBD. Ia bernama Rachky Prince Warru Wera, atau biasa di sapa Ricky, berusia 22 tahun. Ricky adalah salah satu duta anak muda dari lembaga SID, mitra ChildFund. Selama bergabung dengan SID ia telah mengikuti beberapa kegiatan pengembangan kapasitas. Nah, pada tanggal 13-17 Desember 2021, ia kembali terpilih untuk mengikuti pelatihan modul life skill yang diselenggarakan oleh SID-Mitra ChildFund International di Indonesia. Awalnya Ricky tidak menyangka, bahwa ia bisa terlibat dalam pelatihan modul life skill ini, karena seluruh peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut harus melalui proses pendaftaran secara online dengan proses seleksi yang kompetitif oleh SID. Tetapi dengan penuh optimis ia mengikuti seluruh proses seleksi dengan baik, dan berhasil terpilih sebagai salah satu perwakilan peserta dari desanya . Dengan raut wajah gembira, Ricky mengatakan, “Saya sangat senang pada saat staf SID menghubungi saya melalui telepon untuk menginformasikan bahwa saya adalah salah satu yang lolos sebagai peserta pada pelatihan modul life skill. Saya tidak menyangka dapat terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut.” Ia sempat berpikir bahwa kegiatan ini mungkin biasa-biasa saja, sama seperti pelatihan lain yang pernah ia ikuti. Namun pada saat proses pelatihan berlangsung, sesi demi sesi yang dilalui ternyata sangat menarik dan terasa sangat bermanfaat bagi dirinya. Ada 19 topik atau materi yang diajarkan kepada para peserta dan semuanya sangat bagus sebagai bekal dan pengetahuan untuk meniti karir dalam dunia kerja. “Ada satu materi yang menurut saya itu bagus dan saya bisa terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari yaitu tentang literasi keuangan. Dijelaskan bahwa bagaimana dari penghasilan yang saya dapatkan itu, saya harus menabung. Misalnya saya mempunyai penghasilan satu juta, saya harus menyisipkan penghasilan itu ke tabungan baru saya bisa membelanjakan sisanya. Lalu bagaimana saya bisa berinvestasi. Dari tabungan-tabungan itu bisa kita beli tanah atau poperti lainnya. Hasil dari investasi tersebut baru kita bisa beli atau kredit motor, mobil, rumah. Kami juga diajarkan bagaimana membedakan yang menjadi kebutuhan kita dan mana yang menjadi keinginan.” Dalam kesehariannya, Ricky menekuni usaha di bidang jasa pemasangan plafon rumah. Sebelumnya ia pernah bekerja dalam bidang usaha penjualan jasa (bisnis digital) di kota Kupang, namun karena situasi dan kondisi yang tidak mendukung usahanya, mengharuskan Ricky kembali ke desanya untuk memulai usaha baru. Ricky adalah salah satu peserta yang memiliki kemampuan yang baik. Ia termasuk sangat cepat memahami materi yang disampikan oleh para fasilitator. Hal tersebut terlihat dari caranya merespons setiap materi yang disampaikan termasuk saat berinteraksi dalam berbagai sesi diskusi, tanya jawab dan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh fasilitator. “Saya sangat bersyukur karena para Fasilitator telah memberikan materi-materi yang sangat bagus, dan saya kedepannya akan terus menekuni usaha jasa pemasangan plafon rumah. Dari hasil jasa pemasangan plafon tersebut saya akan sisipkan dalam bentuk tabungan dan berinvestasi. Saya juga akan gunakan materi-materi yang saya dapatkan selama lima hari tersebut dengan baik. Terima kasih kepada lembaga SID yang telah mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini dan kedepannya semoga terus memberdayakan orang-orang muda, agar orang-orang muda yang menjadi tulang punggung bangsa ini boleh menjadi orang-orang muda yang terus berinovasi, terus maju dan terus melakukan perubahan-perubahan yang signifikan.” Tentang program ini, ChildFund International in Indonesia melalui SID sedang mengembangkan program pengembangan Life Skill dan Wirausaha bagi orang muda di 18 Desa Dampingan yang tersebar di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan para anak muda pada rentang usia 18 hingga 24 tahun untuk masuk dalam dunia kerja.