Sumba Integrated Development (SID) didukung oleh ChildFund International in Indonesia menggelar simposium orang muda di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Simposium ini dilakukan guna mengkapasitasi orang muda agar mereka mampu mengembangkan ide-ide kreatif dalam berwirausaha.
Adolf Bastian Dawa, salah satu peserta simposium mengapresiasi niat baik SID yang telah memberi ruang bagi orang muda dalam belajar. Adolf mengaku mendapatkan banyak hal setelah belajar bersama SID.
“Saya apresiasi niat baik SID yang telah menyediakan ruang belajar bersama ini guna menguatkan kapasitas kami sebagai anak muda,” ucapnya.
Ia menyebut dirinya akan mengimplementasikan segala pengetahuan yang diperoleh dari SID. Ia juga mengaku telah memiliki pengalaman yang baru sesudah belajar dan praktek langsung dalam mengolah bahan lokal menjadi makanan yang memiliki nilai pasar yang tinggi.
“Kemarin saya belajar bagaimana mengolah bahan lokal menjadi makanan dan minuman yang memiliki nilai jual tinggi. Saya dan kawan-kawan belajar membuat teh celup daun kelor dan sambal maroto di Kelompok usaha Gollu Rada, Desa Oba Rade, Wewe Tengah. Itu pengalaman yang sangat berharga saya peroleh,” sebut Adolf.
Ia mengaku bahwa di desanya banyak tanaman horti yang bisa dimanfaatkan dengan mendatangkan keuntungan lebih besar. Salah Satunya tanaman tomat. Ia bermimpi mengolah tanaman tomat menjadi saos khas Kodi. Niat ini menjadi prioritasnya untuk dikerjakan setelah kembali ke desanya.
“Apalagi kami sedang guluti pekerjaan sebagai penanam tomat, kalau di Oba Rade ada sambal maroto, maka di kodi ada saos tomat,” tuturnya.