Sumba Timur merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rentan terhadap berbagai bencana. Berdasarkan hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), teridentifikasi 11 jenis bencana yang mengancam penduduk Kabupaten Sumba Timur. Bencana-bencana tersebut meliputi banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, longsor, gelombang ekstrim dan abrasi, kekeringan, banjir bandang, cuaca ekstrim, epidemi dan wabah penyakit, serta hama belalang.
Menyikapi hal ini, Sumba Integrated Development (SID) berkolaborasi dengan World Neighbors melalui program INCIDENT untuk membantu membangun kapasitas masyarakat di lima desa, yaitu Ndapayami, Tandula Jangga, Praipaha, Kambuhapang, dan Matawai Pawali, dalam membentuk Tim Siaga Bencana Desa (TSBD). Selain membentuk tim, SID juga memberikan pelatihan pengurangan risiko bencana kepada pengurus TSBD, mencakup teknik analisis risiko bencana, penyusunan rencana kontijensi, hingga pelaksanaan simulasi bencana.
Simulasi bencana dilakukan selama bulan Desember 2023 hingga Januari 2024 dan disesuaikan dengan ancaman utama di setiap desa, seperti kekeringan, hama belalang, banjir, kebakaran hutan dan lahan, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan simulasi, SID dan TSBD melibatkan masyarakat desa, TNI, PMI, Tagana, BPBD, serta pihak lainnya. Pembagian peran dan skenario disusun untuk membantu peserta simulasi memahami peran, tanggung jawab, dan langkah-langkah yang harus diambil saat menghadapi ancaman bencana.
Partisipasi antusias masyarakat dalam simulasi ini terlihat jelas. Mereka menyatakan bahwa ini merupakan kegiatan pertama kalinya di desa mereka, yang memberikan wawasan baru tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi situasi bencana. Simulasi juga dianggap sebagai upaya konkret dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi risiko bencana di masa depan.