“Waktu belum ikut pelatihan ini, kita, kader buat seperti biasa saja, apalagi tentang pola asuh kami tidak tahu memang.”
Demikian ungkapan mama Margareta Bela Kaba, kader Posyandu Lolo laghe, desa Weerena, Sumba Barat Daya.
Pemenuhan kebutuhan pengasuhan yang baik sebagai salah satu layanan esensial bagi anak usia dini di kabupaten SBD memang masih menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Permasalahan balita stunting yang cukup tinggi di SBD merupakan akibat dari belum terpenuhinya layanan esensial secara optimal termasuk pengasuhan yang baik.
Menyikapi situasi ini, SID kemudian telah mengembangkan modul pengasuhan, sekaligus melatih fasilitator lokal yang merupakan anggota Gugus Tugas PAUD HI Kabupaten. Fasilitator kabupaten adalah perwakilan dari instansi terkait, seperti dinas kesehatan, pendidikan, DP3AP2KB dan beberapa instansi lainnya. Para fasilitator terlatih ini kemudian yang memfasilitasi pelatihan terapan di tingkat kecamatan.
Pelaksanaan pelatihan terapan pengasuhan ini diikuti oleh perwakilan dari Bidan desa, kader Posyandu, kader BKB, dan juga tutor PAUD yang berasal dari 13 desa dampingan SID di Sumba Barat Daya. Selama 4 hari, peserta dipandu untuk belajar tentang posisi pengasuhan dalam program PAUD HI dan pengertian pengasuhan.
Tidak hanya itu, peserta juga belajar memahami komponen dan manfaat pengasuhan, orang tua sebagai pembelajar dalam pengasuhan, peran diri dalam keluarga, termasuk faktor yg mempengaruhi pengasuhan.
Terdapat sesi menarik tentang mengenali kebutuhan anak, seperti, aspek pengelompokan usia dan tahapan tumbuh kembang anak 0-6 tahun. Mereka juga belajar tentang pengenalan anak berkebutuhan khusus, perlindungan dan kesejahteraan AUD, konsep tumbuh kembang, ciri-ciri dan prinsip tumbuh kembang.
Hal menarik lainnya yang juga dipelajari oleh para peserta adalah bagaimana membangun tujuan berdasarkan kebutuhan anak dan orang tua, Praktik Pengasuhan di rumah, membangun hubungan dan komunikasi efektif, kesehatan, perawatan dan gizi di rumah, kebersihan lingkungan, termasuk stimulasi AUD di rumah.
Pada hari terakhir, peserta dibimbing untuk terampil mengelola sesi pengasuhan bagi orang tua di pusat layanan AUD melalui kegiatan simulasi. Mama Margareta ketika berbagi kesan dan pesan, ia mengatakan,
“Sekarang ini baru kami paham, ternyata pengasuhan sangat penting, baik di rumah, di posyandu atau di PAUD. Kita punya anak jadi apa nantinya sangat tergantung dari cara kita mengasuh sejak dini. Kami senang dan berterimakasih karena bisa ikut pelatihan ini. Nanti sampai di desa, harus kami terapkan supaya semua orang tua yang antar anaknya ke posyandu dan PAUD harus ikut penyuluhan ini.”
SID bekerjasama dengan William dan Lily Foundation, serta yayasan ADARO Bangun Negeri, sementara mendukung pemerintah daerah kabupaten SBD melalui program Revitalisasi PAUD HI. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta akses ke layanan esensial bagi anak usia dini secara terintegrasi. Terdapat 3 kecamatan dan 13 desa yang menjadi wilayah percontohan pengembangan anak usia dini holistik integratif di kabupaten Sumba Barat Daya.