Sumba Integrated Development

Berita

Menelusuri Jejak Perubahan: Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI 2023

Pada tanggal 7-9 September 2023, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Konstitusi, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, mengadakan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan (PEP) Mahkamah Konstitusi (MK). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami pelaksanaan Putusan MK, termasuk pembentukan dan penetapan peraturan undang-undang, regulasi, kebijakan, dan tindakan yang berkaitan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika dan tantangan dalam pelaksanaan Putusan MK serta mengumpulkan data dan informasi terkini mengenai perkembangan pelaksanaan Putusan MK. Acara ini secara resmi dibuka oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Prof. Dr. Anwar Usman, S.H., M.H., di Hotel Alana, Sleman, Yogyakarta. Perwakilan dari Sumba Integrated Development (SID) dan Marungga Foundation juga diundang sebagai peserta aktif, karena sementara mengerjakan program pemenuhan hak Pendidikan dan Hak Sosial bagi masyarakat Penghayat Marapu di Sumba Timur, sebagai bagian dari pelaksanaan putusan MK nomor 97/PUU-XIV/2016. Program yang bernama “Lii Marapu ini di danai oleh Voice Global. https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/97_PUU-XIV_2016.pdf. Di dalam diskusi terfokus, peserta dibagi ke dalam empat kelompok sesuai dengan empat keputusan MK yang dievaluasi, yaitu: Kelompok PEP Putusan MK Nomor 13/PUU-XV/2017 (Pernikahan dengan Teman Sesama Pekerja/Buruh dalam Satu Perusahaan). Kelompok PEP Putusan MK Nomor 97/PUU-XIV/2016 (Kolom Agama dalam KTP). Kelompok PEP Putusan MK Nomor 13/PUU-XVI/2018 (Keterlibatan DPR dalam Pengesahan Perjanjian Internasional). Kelompok PEP Pelaksanaan Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 (Status Keperdataan Anak Luar Pernikahan yang Sah). Setiap kelompok PEP terdiri dari maksimal 30 peserta aktif, yang mencakup narasumber (pemantik), perwakilan pemangku kepentingan terkait dengan putusan tersebut, termasuk akademisi, peneliti, dan praktisi dengan kompetensi yang relevan. Tim MK juga terlibat dalam setiap sesi. Dalam setiap sesi, ada paling banyak terdapat empat narasumber (pemantik diskusi) yang mewakili pemangku kepentingan, akademisi, peneliti, atau praktisi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait dengan pelaksanaan Putusan MK. Diskusi berjalan dengan sangat dinamis karena partisipasi aktif dari seluruh peserta. Tim MK bertugas mencari, menggali, mengidentifikasi, dan mengorganisasi data dan informasi yang diperoleh dari FGD. Hasil dari FGD ini kemudian disusun oleh Tim MK untuk disampaikan kepada Sekretaris Jenderal MK, menjadi masukan bagi Ketua MK, Wakil Ketua MK, dan Hakim Konstitusi. Yang pada akhirnya, Mahkamah Konstitusi akan membuat rekomendasi kepada Pemerintah sebagai pelaksana dari setiap keputusan. Rahayu  

Menelusuri Jejak Perubahan: Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI 2023 Read More »

Sekolah Adat, Sebuah Harapan Baru Pelestarian Budaya Sumba Timur

Badan Pengurus Marapu Desa Kamanggih, Kabupaten Sumba Timur, menyelenggarakan acara peresmian sekolah adat mereka pada tanggal 6 September 2023. Sekolah adat ini merupakan inisiatif dari masyarakat Penghayat Marapu di Desa Kamanggih dengan tujuan utama melestarikan budaya Sumba Timur, yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan moral. Para tokoh adat dan pemimpin agama Marapu di wilayah tersebut telah menyadari pentingnya transfer pengetahuan dari generasi tua ke generasi muda, dan mereka mengakui bahwa ini memerlukan upaya sistematis melalui pendidikan formal dan non-formal. Sekolah adat ini memiliki berbagai kurikulum lokal yang dikembangkan oleh Sumba Integrated Development dan Marungga, antara lain, tarian, menenun, bahasa sastra tradisional (lawiti-luluk), permainan tradisional, kerajinan tangan, dan ritual Marapu. Fasilitator yang membimbing anak-anak di sekolah ini adalah tokoh adat dan tokoh agama yang merupakan penduduk lokal. Kesadaran akan pentingnya transfer pengetahuan dari generasi tua kepada generasi muda mulai tumbuh dalam diri para tokoh adat dan tokoh agama Marapu di wilayah tersebut. Mereka memahami bahwa proses regenerasi budaya kepada anak-anak selain diturunkan sebagai gift dari sang pencipta kepada insan-insan pilihan, tetapi perlu juga upaya sistematis untuk melestarikannya melalui pendidikan formal dan non-formal, salah satunya melalui sekolah adat yang mereka dirikan. Acara peresmian sekolah adat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur KMA, Kemdikbudristek Republik Indonesia, Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (BRIN), Pemerintah Daerah, para tokoh adat dari lima desa, serta masyarakat setempat. Direktur KMA, Pak Syamsul, menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung upaya pemajuan budaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Kamanggih. Kemdikbudristek RI siap bekerjasama untuk mendukung perkembangan positif ini.         Selain meresmikan sekolah adat, Direktur KMA dan staf BRIN juga melakukan diskusi santai dengan tokoh masyarakat dari lima desa yang hadir dalam acara tersebut. Diskusi ini membahas tantangan dan peluang pelaksanaan program pemajuan budaya di Sumba Timur, serta potensi kerjasama yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk melestarikan budaya Sumba Timur. Program pelestarian budaya Sumba Timur merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh SID dan Marungga yang didanai oleh Voice Indonesia. Program yang diberi nama Lii Marapu ini juga berhasil mengadvokasi keluarnya Peraturan Bupati nomor 33 tahun 2023 tentang Layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumba Timur.

Sekolah Adat, Sebuah Harapan Baru Pelestarian Budaya Sumba Timur Read More »

Lii Marapu Terpilih Mewakili Grantee Voice Indonesia ke Ajang INDABA

Voice Indonesia memilih program Lii Marapu untuk mewakili Indonesia dalam giat INDABA yang berlangsung di kota Cotonou-Benin, Afrika Barat. INDABA adalah pertemuan global para grantee Voice Global dari berbagai negara di Asia antara lain Indonesia, Philipina, Laos, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan negara-negara di Afrika seperti Kenya, Tanzania, Mali, Uganda, Sinegal, Niger, Nigeria, Benin. Pertemuan selama empat hari tersebut diwarnai dengan sharing pembelajaran dari para peserta tentang praktik baik yang sudah dan sementara dilakukan. Dari Kenya, mereka belajar bagaimana perempuan berjuang untuk mempertahankan hak mereka. Kemudian, dari Mali, mereka belajar bagaimana melawan perbudakan dan memperjuangkan kesetaraan. Pada kesempatan yang sama, dari Niger, mereka belajar bagaimana para orang tua selalu mengajarkan anak-anak mereka terkait pengetahuan lokal. Selanjutnya, dari Laos mereka belajar bagaimana perempuan berjuang untuk mengakses lahan sebagai sumber penghidupan mereka. Terakhir, dari Indonesia-Sumba, mereka belajar tentang perjuangan pemenuhan hak sosial dan pendidikan bagi penghayat Marapu. Program Lii Marapu dikembangkan oleh SID dan Marungga, didanai oleh Voice Global. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat penghayat Marapu di Sumba Timur, agar mereka dapat mengakses layanan pendidikan dan hak sosial secara utuh.

Lii Marapu Terpilih Mewakili Grantee Voice Indonesia ke Ajang INDABA Read More »

SID Latih Petani Lakukan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Menggunakan Pestisida Nabati

Hama pengganggu tanaman merupakan salah satu musuh petani yang jika tidak dikendalikan secara tepat maka akan berakibat rusaknya tanaman dan dapat berujung gagal panen. Pilihan untuk mengendalikan hama secara instan dengan menggunakan pestisida kimia merupakan cara umum yang digunakan oleh para petani, termasuk petani di pulau Sumba. Penggunaan pestisida kimia jika tidak dilakukan secara cermat dan berhati-hati, maka akan dapat menyebabkan dampak negatif bagi manusia atau hewan. Secara langsung dan tidak disengaja, penggunaan pestisida kimia dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak cacat dari ibu yang keracunan). Selain keracunan langsung, dampak negatif pestisida bisa mempengaruhi kesehatan orang awam yang bukan petani, atau orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pestisida. Kemungkinan ini bisa terjadi  akibat sisa racun (residu)  pestisida  yang ada di dalam tanaman atau bagian tanaman yang dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. Makin tinggi residu pada tanam yang dikonsumsi, makin berbahaya bagi konsumen. Dalam upaya melindungi petani dan lingkungan terutama melindungi kehidupan, SID bekerja sama dengan World Neighbors mengajak petani di lima desa dampingan melakukan pertanian cerdas iklim. Melalui program ini, para petani dilatih membuat pestisida nabati (pesnab)yang lebih aman digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu Tanaman (OPT). Terdapat beberapa keunggulan jika pestisida nabati  ini diaplikasikan pada tanaman pertanian, antara lain; Bahan yang digunakan murah dan mudah dijumpai, dapat mengganti pestisida kimiawi, dosis yang digunakan tidak terlalu mengikat dan berisiko dibandingkan pestisida kimia. Spektrum pengendaliannya luas dan dapat bersifat selektif, tidak meracuni maupun merusak tanaman budidaya, aman untuk manusia dan hewan karena residunya bisa cepat hilang, mempunyai pengaruh cukup cepat yaitu bisa menghentikan nafsu makan serangga, meskipun jarang menimbulkan kematian. Manfaat lain dari penggunaan pesnab adalah, mudah terurai sehingga tidak merusak lingkungan, penggunaan dosis tinggi jarang menyebabkan tanaman mati, tidak menyebabkan resistensi pada hama maupun patogen, serta bisa digunakan untuk mengatasi OPT yang sulit dikendalikan oleh pestisida kimia. Melalui program pertanian cerdas iklim, SID dan World Neighbors mendorong pengarusutamaan pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan dan selaras alam.

SID Latih Petani Lakukan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Menggunakan Pestisida Nabati Read More »

Youth Work Readiness Learning

Sumba Barat Daya – SID dan Childfund Internasional di Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Kesiapan Kerja bagi orang muda sebagai bagian dari Youth Work Readiness Learning. Sebanyak 16 orang muda ikut ambil bagian dalam pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 14 sampai dengan 17 November 2022, bertempat di Hotel Sinar Tambolaka-Sumba Barat Daya. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh dua orang Fasilitator lokal terlatih yang sebelumnya telah mengikuti TOT modul life skill yang dikembangkan oleh ChildFund. Pelatihan ini merupakan salah satu bagian dari kurikulum program pengembangan orang muda di desa dampingan SID, dengan tujuan untuk mendukung Pemberdayaan Ekonomi orang muda. Youth Work Readiness Learning,  bertujuan untuk memfasilitasi orang muda dampingan SID agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja atau kewirausahaan. Sebelumnya 16 orang muda yang mengikuti pelatihan ini telah mendapat pelatihan tingkat dasar dan pelatihan tingkat menengah. Pelatihan kesiapan kerja merupakan pelatihan tingkat lanjut untuk memberikan keterampilan khusus sesuai dengan minat kerja dari masing-masing peserta. Selama empat hari tersebut peserta dibekali dengan informasi terkait manajemen waktu, penampilan prima, hak dan kewajiban pekerja, resolusi konflik di tempat kerja, gender dan inklusi di tempat kerja, membangun budaya keselamatan kerja, akses informasi dan persiapan kerja, serta perencanaan karir. Antusias peserta selama kegiatan pelatihan berlangsung terlihat dari keterlibatan mereka secara aktif pada setiap sesi yang dikemas dalam bentuk pembelajaran interaktif. Mereka sangat aktif dalam diskusi kelompok, termasuk dalam praktik membuat surat lamaran kerja, curriculum vitae dan wawancara kerja. Angelina Lavoni Bombo, salah satu peserta pelatihan mengatakan melalui pelatihan ini ia mendapatkan banyak informasi baru tentang dunia kerja, termasuk di dalamnya ia belajar tentang gender dan inklusi dalam dunia kerja. Angel juga mengatakan bahwa informasi ini sebelumnya tidak pernah diketahuinya secara spesifik. keterlibatannya dalam pelatihan ini telah membantu ia dan teman-teman peserta lainnya dapat memiliki wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja dan wirausaha.

Youth Work Readiness Learning Read More »

Pelatihan STEAM & Kurikulum Merdeka Belajar

SID dan ChildFund Internasional di Indonesia selenggarakan pelatihan pengembangan kapasitas terkait STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Mathematics) dan Kurikulum Merdeka Belajar bagi 26 tenaga pendidik yang berasal dari sekolah-sekolah mitra di Sumba Timur dan Sumba Barat Daya. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 19 hingga 21 September 2022. STEAM pada dasarnya adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memicu minat serta kecintaan anak–anak terhadap seni dan sains, Steam adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengatasi masalah. Pembelajaran berbasis STEAM penting diterapkan dalam proses belajar mengajar karena memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menyiapkan generasi penerus yang siap menghadapi perkembangan jaman, membantu mengembangkan inovasi dalam kehidupan, meningkatkan ketertarikan peserta didik terkait dengan profesi dibidang STEAM, menjadikan pembelajaran makin sesuai dengan kehidupan, membantu peserta didik untuk membangun konsep diri secara aktif serta meningkatkan literasi peserta didik. Pembelajaran berbasis, STEAM juga dapat dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan ketrampilan abad 21, yakni ketrampilan critical thinking, creativity, collaboration, and conmmunikation. Pendekatan pembelajaran terpadu ini juga dapat membantu peserta didik untuk mengidentifikasi suatu masalah, menciptakan sesuatu guna menyelesaikan permasalahan, berkolaborasi dengan teman–teman sekelas untuk memecahkan masalah, serta berkomunuikasi secara efektif. Untuk meningkatkan kemampuan literasi anak di Sumba dibutuhkan berbagai innovasi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak, salah satunya adalah dengan metode terpadu STEAM. Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta akan meningkat pengetahuan dan ketrampilannya sehingga dengan demikian mereka mampu menciptakan proses belajar yang lebih bermutu. Ilmu yang peroleh dapat diaplikasikan dan diimbaskan kepada rekan-rekan guru bahkan sekolah lainnya. Demikian pesan yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur dalam sambutannya saat membuka acara pelatihan.

Pelatihan STEAM & Kurikulum Merdeka Belajar Read More »

Festival PAUD HI Kabupaten Sumba Barat Daya

SID bekerjasama dengan WLF dan Adaro Foundation memfasilitasi Gugus Tugas PAUD HI Kabupaten Sumba Barat Daya menyelenggarakan kegiatan kampanye PAUD HI dalam bentuk festival yang diikuti oleh kurang lebih 500 orang. Dalam festival tersebut terdapat berbagai kegiatan seperti outbound anak PAUD, lomba mewarnai, pameran alat permainan edukatif yang dibuat dari bahan lokal dan daur ulang. Juga ditampilkan program-program terkait pengembangan anak usia dini dari instansi terkait sesuai bidang layanan. Pada acara puncak kampanye dimeriahkan dengan pentas seni anak, penyerahan cinderamata, serta sambutan-sambutan dari para pemangku kepentingan yang berisi pernyataan dukungan terhadap penyelenggaraan PAUD HI, termasuk di dalamnya penyerahan Akta Kelahiran untuk 2.800an anak oleh Pemerintah Kabupaten kepada 13 Kepala Desa.       Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati SBD beserta pimpinan OPD, Dandim 1629, Pengurus Gugus Tugas PAUD HI Kabupaten dam desa, Perwakilan WLF, Team SID, dan stakeholder lainnya terutama anak-anak usia dini utusan dari desa-desa dampingan SID. Program Pengembangan anak Usia Dini Holistik Integratif bertujuan untuk meningkatkan akses layanan PAUD HI yang berkualitas dan berkelanjutan pada anak usia 0-6 tahun di 13 Desa dampingan yang tersebar di 3 Kecamatan, di Kabupaten Sumba Barat Daya. Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif menjelaskan bahwa, Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Sementar itu, layanan stimulasi holistic mencakup layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan menjadi kebijakan pengembangan anak usia dini dengan melibatkan pihak terkait, baik instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh masyarakat, dan orang tua. Untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya peningkatan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan pendidikan yang dilakukan secara simultan, sistematis, dan menyeluruh.

Festival PAUD HI Kabupaten Sumba Barat Daya Read More »

Kelompok Wirausaha Karang Taruna Desa Belajar Strategi Pemasaran Usaha

SID menyelenggarakan pelatihan Wirausaha lanjutan bagi 25 anggota Karang Taruna dari enam Desa dampingan di Sumba Timur. Selama dua hari mereka belajar tentang strategi pemasaran (Product, Price, Promotion & Place), pembukuan usaha, dan perizinan usaha. Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung di desa Praihaboli, kecamatan Nggaha Ori Angu, dirancang khusus untuk memperkuat kelompok usaha orang muda yang sementara berjalan dan baru akan mulai dirintis. SID sementara melakukan program Advokasi kepada pemerintah desa agar memberikan ruang yang lebih luas kepada anak muda. Sebagaimana telah diamanatkan dalam UU Desa untuk terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran desa, pelaksanaan dan pemantauan. Capacity building diberikan juga kepada anak muda di desa-desa agar mereka mau dan mampu untuk berkarya di desa, mengakses potensi desa dan menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain. Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang dikemas secara efektif sesuai dengan kebutuhan dan jenis usaha yang sedang dan akan dikembangkan. Program ini didukung oleh ChilFund International di Indonesia.

Kelompok Wirausaha Karang Taruna Desa Belajar Strategi Pemasaran Usaha Read More »

Pelatihan Kurikulum 2013 PAUDHI Bagi Guru PAUD

SID memfasilitasi pelatihan Kurikulum 2013 PAUDHI bagi 27 perwakilan Guru PAUD dari 13 Desa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pelatihan tersebut dipandu oleh empat orang Anggota Gugus Tugas PAUDHI “Mata Rammu” dari unsur Staff Dinas Pendidikan yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainer (TOT) yang juga diselenggarakan oleh SID. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun kapasitas para guru PAUD agar mampu menerapkan proses pembalajaran di PAUD sesuai dengan standart Kurikulum 2013 yang terintegrasi. Hal ini sebagai bagian dari upaya memperkuat program Pengembangan anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI) yang sementara digencarkan oleh Pemerintah Daerah melalui Gugus Tugas PAUDHI “Mata Rammu” SBD. Pelatihan Kurikulum 2013 tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sumba Barat Daya. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan, ia mengatakan bahwa 28 PAUD yg menjadi model PAUDHI untuk kabupaten SBD diharapkan akan menjadi pusat belajar bagi PAUD lainnya, sehingga PAUDHI tidak hanya ada di 13 desa tetapi juga akan dikembangkan di desa-desa lainnya agar tercapai salah satu tujuan dari program Pemerintah Daerah “Tujuh jembatan emas” yaitu desa pintar. Kegiatan pelatihan ini sendiri terselenggara atas kerjasama SID dengan WLF dan yayasan Adaro Bangun Negeri. Generasi Emas SBD harus dibentuk sejak usia dini, karena pada usia itulah pondasi SDM dipersiapkan dan dikokohkan.

Pelatihan Kurikulum 2013 PAUDHI Bagi Guru PAUD Read More »

Yuk, Asuh Anak Dengan Benar!

“Waktu belum ikut pelatihan ini, kita, kader buat seperti biasa saja, apalagi tentang pola asuh kami tidak tahu memang.” Demikian ungkapan mama Margareta Bela Kaba, kader Posyandu Lolo laghe, desa Weerena, Sumba Barat Daya. Pemenuhan kebutuhan pengasuhan yang baik sebagai salah satu layanan esensial bagi anak usia dini di kabupaten SBD memang masih menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Permasalahan balita stunting yang cukup tinggi di SBD merupakan akibat dari belum terpenuhinya layanan esensial secara optimal termasuk pengasuhan yang baik. Menyikapi situasi ini, SID kemudian telah mengembangkan modul pengasuhan, sekaligus melatih fasilitator lokal yang merupakan anggota Gugus Tugas PAUD HI Kabupaten. Fasilitator kabupaten adalah perwakilan dari instansi terkait, seperti dinas kesehatan, pendidikan, DP3AP2KB dan beberapa instansi lainnya. Para fasilitator terlatih ini kemudian yang memfasilitasi pelatihan terapan di tingkat kecamatan. Pelaksanaan pelatihan terapan pengasuhan ini diikuti oleh perwakilan dari Bidan desa, kader Posyandu, kader BKB, dan juga tutor PAUD yang berasal dari 13 desa dampingan SID di Sumba Barat Daya. Selama 4 hari, peserta dipandu untuk belajar tentang posisi pengasuhan dalam program PAUD HI dan pengertian pengasuhan. Tidak hanya itu, peserta juga belajar memahami komponen dan manfaat pengasuhan, orang tua sebagai pembelajar dalam pengasuhan, peran diri dalam keluarga, termasuk faktor yg mempengaruhi pengasuhan. Terdapat sesi menarik tentang mengenali kebutuhan anak, seperti, aspek pengelompokan usia dan tahapan tumbuh kembang anak 0-6 tahun. Mereka juga belajar tentang pengenalan anak berkebutuhan khusus, perlindungan dan kesejahteraan AUD, konsep tumbuh kembang, ciri-ciri dan prinsip tumbuh kembang. Hal menarik lainnya yang juga dipelajari oleh para peserta adalah bagaimana membangun tujuan berdasarkan kebutuhan anak dan orang tua, Praktik Pengasuhan di rumah, membangun hubungan dan komunikasi efektif, kesehatan, perawatan dan gizi di rumah, kebersihan lingkungan, termasuk stimulasi AUD di rumah. Pada hari terakhir, peserta dibimbing untuk terampil mengelola sesi pengasuhan bagi orang tua di pusat layanan AUD melalui kegiatan simulasi. Mama Margareta ketika berbagi kesan dan pesan, ia mengatakan, “Sekarang ini baru kami paham, ternyata pengasuhan sangat penting, baik di rumah, di posyandu atau di PAUD. Kita punya anak jadi apa nantinya sangat tergantung dari cara kita mengasuh sejak dini. Kami senang dan berterimakasih karena bisa ikut pelatihan ini. Nanti sampai di desa, harus kami terapkan supaya semua orang tua yang antar anaknya ke posyandu dan PAUD harus ikut penyuluhan ini.” SID bekerjasama dengan William dan Lily Foundation, serta yayasan ADARO Bangun Negeri, sementara mendukung pemerintah daerah kabupaten SBD melalui program Revitalisasi PAUD HI. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta akses ke layanan esensial bagi anak usia dini secara terintegrasi. Terdapat 3 kecamatan dan 13 desa yang menjadi wilayah percontohan pengembangan anak usia dini holistik integratif di kabupaten Sumba Barat Daya.

Yuk, Asuh Anak Dengan Benar! Read More »